Sejarah Yayasan

Pada tahun 1992 dibentuklah suatu Paguyuban oleh sekelompok orang (9 orang) pensiunan senior dari Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, yang merasa perlu adanya komunikasi yang terkait antara satu dengan yang lain untuk memelihara kekeluargaan setelah purna tugas. Beberapa dari mereka telah bergabung dalam suatu Perusahaan Konsultan, ikut sebagai tenaga ahli di berbagai kegiatan perusahaan konsultan. Bagi mereka, ini merupakan pengalaman yang baik, dimana setelah melaksanakan tugas di instansi pemerintah, masih mempunyai semangat untuk mengabdi kepada negara dan bangsa sebagai tenaga professional.

Pada tahun 1998, atas saran dari Menteri Pekerjaan Umum (pada saat itu), para anggota kelompok bersepakat untuk meningkatkan paguyuban tersebut menjadi badan resmi yang dapat digunakan sebagai wadah kegiatan mereka di dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan diatas tidaklah terbatas sebagai tenaga ahli perorangan namun juga sebagai anggota dari organisasi masyarakat yang mempunyai satu missi khusus yaitu “Membentuk dan Mengembangkan Masyarakat Sadar Air”. Bentuk organisasi ini adalah suatu “Yayasan”, yang didirikan pada 16 April 1999 dengan nama Yayasan Pinisepuh Pengairan ADHI EKA”. Kemudian untuk lebih mengembangkan forum Yayasan yang tidak hanya terbatas pada para pensiunan, namun juga menampung siapa saja yang tertarik di bidang sumber daya air, nama Yayasanya diubah menjadi “Yayasan AIR ADHI EKA“ yang disahkan dengan Akte Notaris pada tahun 2001.

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor: 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor : 16 Tahun 2001 tentang Yayasan, maka agar akte tersebut sesuai dengan ketentuan di dalam undang-undang, oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia diterbitkanlah Akte No 06 tanggal 25 Juli 2007, melalui melalui Notaris Vidhya Shah, SH guna memperoleh persetujuan dengan nama YAYASAN AIR ADHI EKA .

Catatan: Istilah ADHI EKA adalah: AD=Administrasi (termasuk aspek institusi dan perundang-undangan), HI=Hidroteknik, EKA= Ekonomi Air. Ketiga pedekatan tersebut selalu dipakai dalam setiap kegiatan pengelolaan sumber daya air.

Adapun sebagai pendiri dari Yayasan Air Adhi Eka terdiri dari 9 (Sembilan) orang, yakni :

1. DR. Ir. Suyono Sosrodarsono (Almarhum)
2. Ir. Moebagio (Almarhum)
3. Ir. Sarbini Ronodibroto, Dipl HE (Almarhum)
4. Ir. Hartono Pramudo, Dipl HE (Almarhum)
5. Ir. Soewasono (Almarhum)
6. Ir. Mamad Ismail (Almarhum)
7. Ir. Kusdaryono Sutosuromo (Almarhum)
8. Ir. Sakdoen, Dipl HE
9. Ir. Waloeyono, Dipl HE (Almarhum);

Dalam perkembangannya, dengan adanya pengunduran diri sebagai Ketua Pembina YAAE bapak Drs. Gembong Priyono, dan menunjuk Bapak DR. Ir. Mochammad Amron, MSc. PU-SDA, maka telah diadakan serah terima jabatan Ketua Pembina YAAE pada tanggal 23 Oktober 2023, yang disaksikan oleh Direktur Jenderal SDA dan Direktur Jenderal Cipta Karya, serta seluruh Pembina, Pengawas, dan Pengurus YAAE.

Kemudian, pada tahun 2024 kembali terjadi perubahan susunan Pembina, Pengawas, dan Pengurus Yayasan Air Adhi Eka, berdasarkan hasil Rapat Dewan Pembina Yayasan Air Adhi Eka tanggal 10 September 2024, dan dikukuhkan dengan Akta Notaris Agus Riyanto, SH, M.Kn. No.2 tanggal 13 September 2024 dan Pemberitahuan Kementerian Hukum dan HAM No.AHU.AH.01.06-0048615 tanggal 13 September 2024.